Rabu, 03 April 2013

KEMATIAN ITU INDAH



1.      KEMATIAN ITU INDAH

Pernahkah terfikir oleh fikiran Siapa yang menciptakan fikiran sehingga bisa berfikir? Walau sebenarnya kita tahu yang membuat segalanya adalah Allah, tetapi tak ada salahnya mengingat segala KebesaranNya. Jika kita lebih banyak mendekatkan diri dan mengingatNya, percayalah kebahagiaan itu mudah diraih. Salah satu cara lain untuk mendekat padaNya adalah dengan mengingat tentang kematian. Ya, kematian yang pasti akan datang menghampiri kita tanpa kita mengetahui kapan waktunya.
Ketika kita telah menyadari betapa kematian selalu mengintai kita setiap saat, tak perlulah pusing dengan yang orang katakan tentang kita. Yang mengetahui tentang niat hati hanya Allah dan kita sendiri. Jadi, fokus saja padaNya dan mempersiapkan diri untuk menyambut sang maut dengan senang hati.
Cobalah kita ingat selalu tentang kematian, hari kebangkitan, hari dikumpulkan & hari pembalasan. Lalu berpikirlah dengan apakah kita akan menyambutnya?
Jadi, katakan lagi hari ini akan jadi hari yang sangat membahagiakan untuk kita karena mungkin sebentar lagi akan menghadapNya, bukankah kita sangat merindu bertemu denganNya?
Sebagus apapun pakaian atau apapun yang kita kenakan diatas bumi ini, pakaian terakhir yang kita kenakan adalah kain kafan. Sekarang mungkin kain kafan yang akan membungkus kita masih berbentuk kapas, benang atau bahkan telah menjadi kain yang siap dihantar ke toko-toko dan menanti kita atau melalui perantara orang lain untuk mengambilnya
Jangan angkuh atau sombong dengan apa yang kita miliki. Dimensi waktu terus berputar menapaki insan manusia yang berdiri penuh “angkuh” seakan tak membutuhkan Sang Pencipta, terlihat ia sulit berdoa. Ingatlah, semuanya hanya titipan saja.
Bagaimana pun banyaknya harta kita, nanti jika maut datang juga tidak akan membawa harta tersebut, tetapi pertanggungjawaban atas harta pasti akan ditanyakan.
Kita semua perlu mempersiapkan bekal buat mati karena perjalanan setelah mati sangatlah panjang.
Jika telah tersadar dengan segala pesona dunia yang hanya fana ini, kembalilah padaNya. Allah Maha Pengampun, Maha Pemaaf dan Maha Penyayang. Sebelum nafas terakhir berhembus, yakinlah kesempatan tetap ada untuk kita mendekat dan mengakrabkan diri denganNya.
Masa lalu yang suram mungkin akan membuat kita takut untuk melangkah, tapi percayalah dengan Allah yang selalu bersama kita tanpa bosan. Berhentilah mencemaskan masa lalu atau masa depan. Fokuskan diri ibadah saat ini untuk menyambut datangnya kematian, karena اللَّهِ yang menciptakan masa depan kita.
Berbahagialah bagi siapa saja yang tak diperbudak duniawi ini, dunia hanya di genggaman, tak melekat di hati. Karena jika hati sudah penuh oleh cinta dunia dan makhluk, tak ada tempat bagi Allah, itulah penyebab hidup tak pernah tenang, kemarahan dan kesedihan mudah menghampiri.
Happy moments, praise Allah. Difficult moments, seek Allah. Painful moments, trust Allah. Every moment, thank Allah.
Cara terbaik memang menyandarkan segala urusan padaNya agar hati tetap terjaga dan tenang. Percayalah jika pada saat kita merasakan diri kita terbeban & tidak punya siapa-siapa di sisi, ketahuilah pada saat itulah Allah sedang memerhatikan kita dengan penuh rasa kecintaanNya .
Mungkin kdangkala, kita diuji dengan tingkah aneh manusia, lalu kita bertanya pada diri :
“Aku TIDAK PERNAH berbuat pada orang lain seperti itu, kenapa orang berbuat kepadaku seperti ini? Aku tidak pernah melakukan kejahatan pada orang, kenapa orang berbuat jahat padaku?”
Itulah sebenarnya UJIAN dan TARBIYAH.
TarbiahNya ialah supaya kita jangan berbuat hal pada orang lain yang kita tidak suka jika orang lain lakukan pada kita, biar Allah saja yang membalasnya.
Disini kita cukup mempersiapkan diri saja untuk menyambut sang Malakitat Maut mencabut nyawa kita.
Yakin dan percaya saja dengan segala yang terjadi adalah atas seizinNya. Sambutlah kematian dengan senyum, karena kematian itu indah, berharap dapat bertemu dengan yang menciptakan kematian dan kehidupan. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar