1. KEMATIAN ITU INDAH
Pernahkah terfikir oleh fikiran Siapa yang menciptakan
fikiran sehingga bisa berfikir? Walau sebenarnya kita tahu yang membuat
segalanya adalah Allah, tetapi tak ada salahnya mengingat segala KebesaranNya.
Jika kita lebih banyak mendekatkan diri dan mengingatNya, percayalah
kebahagiaan itu mudah diraih. Salah satu cara lain untuk mendekat padaNya
adalah dengan mengingat tentang kematian. Ya, kematian yang pasti akan datang
menghampiri kita tanpa kita mengetahui kapan waktunya.
Ketika kita telah menyadari betapa kematian selalu mengintai
kita setiap saat, tak perlulah pusing dengan yang orang katakan tentang kita.
Yang mengetahui tentang niat hati hanya Allah dan kita sendiri. Jadi, fokus
saja padaNya dan mempersiapkan diri untuk menyambut sang maut dengan senang
hati.
Cobalah kita ingat selalu tentang kematian, hari
kebangkitan, hari dikumpulkan & hari pembalasan. Lalu berpikirlah dengan
apakah kita akan menyambutnya?
Jadi, katakan lagi hari ini akan jadi hari yang sangat membahagiakan
untuk kita karena mungkin sebentar lagi akan menghadapNya, bukankah kita sangat
merindu bertemu denganNya?
Sebagus apapun pakaian atau apapun yang kita kenakan diatas
bumi ini, pakaian terakhir yang kita kenakan adalah kain kafan. Sekarang mungkin
kain kafan yang akan membungkus kita masih berbentuk kapas, benang atau bahkan
telah menjadi kain yang siap dihantar ke toko-toko dan menanti kita atau
melalui perantara orang lain untuk mengambilnya
Jangan angkuh atau sombong dengan apa yang kita miliki.
Dimensi waktu terus berputar menapaki insan manusia yang berdiri penuh “angkuh”
seakan tak membutuhkan Sang Pencipta, terlihat ia sulit berdoa. Ingatlah,
semuanya hanya titipan saja.
Bagaimana pun banyaknya harta kita, nanti jika maut datang
juga tidak akan membawa harta tersebut, tetapi pertanggungjawaban atas harta
pasti akan ditanyakan.
Kita semua perlu mempersiapkan bekal buat mati karena
perjalanan setelah mati sangatlah panjang.
Jika telah tersadar dengan segala pesona dunia yang hanya
fana ini, kembalilah padaNya. Allah Maha Pengampun, Maha Pemaaf dan Maha
Penyayang. Sebelum nafas terakhir berhembus, yakinlah kesempatan tetap ada
untuk kita mendekat dan mengakrabkan diri denganNya.
Masa lalu yang suram mungkin akan membuat kita takut untuk
melangkah, tapi percayalah dengan Allah yang selalu bersama kita tanpa bosan.
Berhentilah mencemaskan masa lalu atau masa depan. Fokuskan diri ibadah saat
ini untuk menyambut datangnya kematian, karena اللَّهِ
yang menciptakan masa depan kita.
Berbahagialah bagi siapa saja yang tak diperbudak duniawi
ini, dunia hanya di genggaman, tak melekat di hati. Karena jika hati sudah
penuh oleh cinta dunia dan makhluk, tak ada tempat bagi Allah, itulah penyebab
hidup tak pernah tenang, kemarahan dan kesedihan mudah menghampiri.
Happy moments, praise Allah. Difficult moments, seek Allah.
Painful moments, trust Allah. Every moment, thank Allah.
Cara terbaik memang menyandarkan segala urusan padaNya agar
hati tetap terjaga dan tenang. Percayalah jika pada saat kita merasakan diri
kita terbeban & tidak punya siapa-siapa di sisi, ketahuilah pada saat
itulah Allah sedang memerhatikan kita dengan penuh rasa kecintaanNya ♥.
Mungkin kdangkala, kita diuji dengan tingkah aneh manusia,
lalu kita bertanya pada diri :
“Aku TIDAK PERNAH berbuat pada orang lain seperti itu,
kenapa orang berbuat kepadaku seperti ini? Aku tidak pernah melakukan kejahatan
pada orang, kenapa orang berbuat jahat padaku?”
Itulah sebenarnya UJIAN dan TARBIYAH.
TarbiahNya ialah supaya kita jangan berbuat hal pada orang
lain yang kita tidak suka jika orang lain lakukan pada kita, biar Allah saja
yang membalasnya.
Disini kita cukup mempersiapkan diri saja untuk menyambut
sang Malakitat Maut mencabut nyawa kita.
Yakin dan percaya saja dengan segala yang terjadi adalah
atas seizinNya. Sambutlah kematian dengan senyum, karena kematian itu indah,
berharap dapat bertemu dengan yang menciptakan kematian dan kehidupan. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar